Bagikan!

Menyikapi Munculnya Kembali Teori Flat Earth

     



      Bermula saat beberapa waktu yang lalu seorang teman di facebook memposting status tentang teori flat earth, lengkap dengan videonya di youtube yang saat itu ada 7 seri, wah banyak banget, habis liat video itu saya hanya mengernyitkan dahi, karena banyak kejanggalan di sana, tapi karena saya tidak begitu pandai dalam ilmu fisika, dan tidak suka berpikir ruwet maka dengan hanya bermodal satu ide dasar saya temukan bantahan teori itu, ya cuma satu, kalau ahli fisika beneran pasti bakal punya lusinan bantahan terhadap teori itu, saya berpikir praktis aja, untuk membuat sebuah balon jadi tidak berguna maka tusukkan saja satu buah jarum kecil, dan bang!....balonpun meletus dan jadi tidak berguna lagi, ya begitu juga saat saya menemukan kejanggalan pada teori flat earth, saya rasa satu kesalahan fatal saja ditemukan maka teori itu runtuh...
        Beberapa waktu kemudian saya berkicau di facebook lewat postingan sebuah status, di sanalah saya mengeluarkan uneg-uneg tentang teori kuno yang 'bangkit kembali dari kuburnya' ini. Namun kemudian seorang senior berkomentar "gitu aja kok ditanggapi Dul...buang waktu aja, itu dalam dunia internet biasa disebut INTERNET TROLL!".....Astaga benar juga ya, jadi besar kemungkinan itu hanya buat ngerjain kita semua hehehe....
      Maaf nih buat yang udah kadung percaya sama teori flat earth, di sini saya tidak berniat menguraikan bantahannya dan juga gak minat buat berdebat, daripada kita berdebat mending kita joged bumbung mumpung dekat hari kemerdekaan hehehe.....ada juga yang mengaitkan teori flat earth dengan berbagai macam dalil agama, lha kalau beneran itu video cuma troll kan berabe hehehe...
       Jadi poin nya apa? gemana menyikapinya? kata senior saya (lagi) teori flat earth cocok diterapkan di kehidupan sehari-hari, misalnya bikin rumah, betapa ribetnya menghitung luas bangunan kalau asumsi dasarnya adalah bahwa rumah tersebut bakal dibangun di atas Bumi yang bulat, ini akan berpengaruh pada banyak hal, mulai jumlah bahan sampai biaya, soal biaya aja udah ribet masa harus ribet lagi mikirin rumus luas rumahnya, kalau udah ketemu jodoh sih gak masalah, lha kalau masih jomblo ketemu soal ginian bisa jadi lancing belendrang hehehe...(minjam istilah Arif Citenk)
       Nah sudah ketemu poinnya? semua soal sudut pandang...ya itu dia, fenomena alam bisa dijelaskan dengan mengubah sudut pandang, asumsi tentang alam semesta di tingkat sub atomik berbeda dengan asumsi alam semesta di tingkat planet...
          Sudah ketemu kan bagaimana sebijaknya kita menyikapi teori flat earth? kalau belum bisa ditanyakan di kolom komentar....mudah-mudahan saya bisa jawab, kalau gak bisa ya saya tanyakan ke senior saya tersebut hehehe....Salam.

0 comments:

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda